A.SISTEM TATA SURYA
Tata surya termasuk dalam salah
satu galaksi yang ada di alam semesta yaitu Galaksi Bima Sakti (Milky Way).
Alam semesta merupakan sebuah istilah yang biasa dipakai para ilmuan untuk
menggambarkan ruang angkasa dan benda-benada langit yang ada di dalamnya. Ilmu
yang mempelajari semua objek langit yang ada di luar angkasa yaitu Astronomi.
Pada awalnya muncul sebuah gagasan
yang menganggap bahwa bumi adalah pusat dari alam semesta. Kemudian gagasan
tersebut berubaha setelah mereka mengetahui bahwa bumi hanyalah sebuah planet
dan menyakini bahwa mataharin adalah pusat dari alam semesta. Penelitian selama berabad-abad membawa para
astronot untuk membangun berbagai teori pembentukan Tata Surya. Karena tidak
mungkin kita kembali ke masa lalu, maka teori yang dibangun haruslah teori yang
kita kenal saat ini.
Anggota
penyusun tata surya adalah matahari, benda langit selain planet
(asteroid, meteoroid dan komet) serta planet - planet (Merkurius, Venus, Bumi,
Mars, Jupiter, Saturnus, Uranus dan Neptunus).
1.
Matahari
Matahari adalah pusat tata surya
kita. Matahari termasuk bintang karena memancarkan cahaya sendiri. Matahari
mempunyai diameter 1,4 juta kilometer (1.400.000 km) atau 109 kali lebih besar
daripada diameter bumi. Matahari memiliki gravitasi yang besar hingga
menyebabkan anggota tata surya beredar mengelilingi matahari. Secara kimiawi,
sekitar tiga perempat massa matahari terdiri atas hidrogen, sedangkan sisanya
didominasi helium.
Matahari memiliki 4 lapisan, yaitu
:
a.
Inti matahari, memiliki
suhu sekitar 1,5 x 107o
C, yang cukup untuk mempertahankan fusi termonuklir yang berfungsi sebagai
sumber energi matahari. Energi
dari inti akan diradiasikan ke lapisan luar matahari dan kemudian sampai ke
ruang angkasa.
b.
Fotosfer, memiliki suhunya
sekitar 6.000 Kelvin, dengan ketebalan sekitar 300 km,Melalui fotosfer,
sebagian besar radiasi matahari ke luar dan
terdeteksi sebagai sinar matahari yang kita amati di Bumi.Di dalam fotosfer
terdapat bitnik matahari, yaitu daerah dengan medan magnet yang kuat dan dingin
serta lebih gelapdari wilayah sekitarnya.
c.
Kromosfer, memiliki suhu sekitar 4.500 Kelvin dan ketebalannya 2.000 km. Kromosfer
terlihat seperti gelang merah yang mengeliling bulan pada waktu terjadi gerhana
matahari total.
d.
Korona, merupakan
lapisan terluar matahari dengan suhu sekitar
1.000.000 Kelvin dan ketebalannya sekitar 700.000 km. Memiliki warna keabu-abuan
yang dihasilkan dari ionisasi atom karena suhu yang sangat tinggi. Korona
terlihat seperti mahkota dengan warna keabu-abuan mengeliling bulan pada waktu
terjadi gerhana matahari total.
2.
Asteroid
Asteroid
disebut juga dengan planet minor atau planetoid yang mengisi ruangan diantara
Mars dan Jupiter. Di dalam sistem ata surya terdapat 100.000 buah asteroid yang
ukurannya anatara 2-750 Km2. Struktur
asteroid tersusun dari batu, karbon, dan logam. Sama seperti benda langit lain,
dia juga mengorbit matahari membentuk sabuk asteroid.
3.
Komet
Dinamakan juga bintang berekor,
merupakan benda langit yang garis edarnya/orbitnya sangat lonjong sehingga
jaraknya ke matahari kadang-kadang dekat sekali tapi suatu saat dapat jauh
sekali. Komet
terdiri dari debu, partikel batu yang bercampur dengan es, metana, dan amonia.
Bagian-bagian
komet, yaitu:
- Inti komet, yaitu bagian komet yang berukuran lebih kecil, padat, tersusun dari debu dan gas.
- Koma, yaitu daerah kabut disekitar inti.
- Ekor komet, yaitu bagan komet yang berukuran lebih panjang. Arah ekor komet selalu menjauhi matahari dikarenakan dorongan yang berasal dari angin dan radiasi matahari.
4.
Meteoroid
Meteoroid benda – benda langit
berukuran kecil yang tidak memiliki lintasan tertentu dan bergerak bebas
diangkasa dengan kecepatan tinggi. Meteroroid berupa batu atau puing – puing
logam yang mengandung besi dan logam. Ketika meteoroid tertarik oleh gravitasi
bumi, sebelum sampai di bumi akan bergesekan dengan atmosfer bumi.
Gesekan tersebut akan menghasilkan panas dan membakar meteoroid. Meteoroid yang habis terbakar oleh atmosfir bumi disebut dengan meteor. Dan apabila meteoroid tidak habis terbakar oleh atmosfir bumi dan pada akhirnya jatuh ke bumi, disebut dengan meteorit.
Gesekan tersebut akan menghasilkan panas dan membakar meteoroid. Meteoroid yang habis terbakar oleh atmosfir bumi disebut dengan meteor. Dan apabila meteoroid tidak habis terbakar oleh atmosfir bumi dan pada akhirnya jatuh ke bumi, disebut dengan meteorit.
5.
Planet
Planet
adalah benda langit yang tidak dapat memancarkan cahaya sendiri akan tetapi
hanya memantulkan cahaya bintang yang diterimanya. Ada delapan planet dalam
sistem tata surya. Nama planet berdasarkan urutan kedekatannya dengan matahari
adalah Merkurius, Venus, Bumi, Mars, Jupiter, Saturnus, Uranus, dan Neptunus.
a) Karakteristik
Planet
1) Merkurius
Merkurius
adalah planet terkecil dalam tata surya. Mirip dengan Bulan, Merkurius
mempunyai banyak kawah dan juga tidak mempunyai satelit alami serta atmosfer.
Planet ini sering muncul rendah di kaki langit sebelah barat setelah Matahari
terbenam. Kadang-kadang juga muncul di kaki sebelah timur menjelang matahari
terbit. Merkurius mempunyai inti besi yang menciptakan sebuah medan magnet
dengan kekuatan 0.1% dari kekuatan medan magnet bumi. Merkurius terdiri dari
70% logam dan 30% silikat.
Planet yang letaknya paling dekat dengan Matahari dengan jarak 57,9 juta km atau 0,39 SA. Karena planet Merkurius jaraknya paling dekat ke Matahari, maka suhu pada siang hari di Merkurius mencapai 425˚C, sedangkan pada malam hari suhunya menjadi sangat rendah yaitu mencapai -170˚C. Merkurius memiliki massa 0,33 x 1024 kg. Sekali beredar mengelilingi Matahari, Merkurius memerlukan waktu sebesar 88 hari. Sedangkan kala rotasi planet Merkurius adalah 59 hari.
Planet yang letaknya paling dekat dengan Matahari dengan jarak 57,9 juta km atau 0,39 SA. Karena planet Merkurius jaraknya paling dekat ke Matahari, maka suhu pada siang hari di Merkurius mencapai 425˚C, sedangkan pada malam hari suhunya menjadi sangat rendah yaitu mencapai -170˚C. Merkurius memiliki massa 0,33 x 1024 kg. Sekali beredar mengelilingi Matahari, Merkurius memerlukan waktu sebesar 88 hari. Sedangkan kala rotasi planet Merkurius adalah 59 hari.
2) Venus
Planet
venus selalu tampak bercahaya terang. Planet ini paling dekat dengan Bumi.
Ukuran planet ini hampir sama dengan bumi. Venus kadang-kadang terlihat di
sebelah timur sebelum matahari terbit sehingga sering disebut Bintang Timur
atau Bintang Pagi. Kadang-kadang Venus juga terlihat di sebelah barat sebelum
matahari terbenam, sehingga dinamakan Bintang Senja, Bintang Barat, atau
Bintang Malam. Ada juga yang menyebutnya Bintang Kejora.
Jarak
Venus ke Matahari 108 juta km atau 0,72
SA, sehingga di Venus suhunya sangat panas mencapai 450˚C – 475˚C.
Sekali beredar mengelilingi Matahari, Venus memerlukan waktu 224,7 hari.
Sementara itu kala rotasi planet Venus adalah 243 hari dengan arah
rotasi berlawanan dengan planet-planet lain.
Planet Venus memiliki massa 4,88 x 1024 kg. Venus ditutupi atmosfer
karbondioksida (CO2) yang tipis. Selain itu, titik-tiitk asam sulfat
(H2SO4) yang ada pada atmosfer membuat Venus tampak
sebagai planet yang berwarna kuning. Venus tidak memiliki satelit.
3) Bumi
Bumi
merupakan satu-saatunya planet di tata surya yang dihuni oleh makhluk hidup.
Bumi merupakan planet ketiga terdekat dengan Matahari. Bumi mempunyai atmosfer
yang tersusun dari nitrogen (N2) 78%, Oksigen (O2) 21%,
dan sisanya 1 % terdiri dari argon, karbondioksida, ozon dan gas-gas lain.
Massa bumi adalah 5,98 x 1024 kg. Satu kali rotasi bumi pada
porosnya memerlukan waktu 24 jam. Sedangkan kala revolusi bumi terhadap
matahari adalah 365 ¼ hari atau satu tahun untuk satu kali putaran. Jarak Bumi
dari Matahari adalah 150 juta km atau 1 SA. Bumi memiliki sebuah satelit yaitu
Bulan. Bulan selalu mengelilingi Bumi dalam peredarannya mengitari Matahari.
4) Mars
Planet Mars banyak mengandung besi oksida (FeO) membuat Mars
tampak sebagai planet merah. Atmosfer Mars terdiri atas karbondioksida (CO2),
nitrogen (N2) dan argon (Ar). Massa Mars adalah 0,64 x 1024
kg. Mars berputar pada porosnya membutuhkan waktu 24,6 jam sedangkan kala
revolusinya adalah 687 hari. Jarak Mars dari Matahari adalah 228 juta km.
Permukaan Mars bersuhu -125˚C-35˚C. Mars memiliki dua satelit yang bernama
Phobos dan Deimos.
5) Jupiter
Jupiter
adalah planet kelima terdekat ke matahari. Menurut orang Romawi kuno Jupiter
adalah raja langit. Jupiter merupakan planet terbesar dalam tata surya. Massa Jupiter
adalah 1.899 x 1024 kg. Jupiter memiliki jarak 778 juta km atau 5,20
SA dari Matahari. Suhu permukaan Jupiter pada siang hari mencapai 21˚C dan
malam hari mencapai -140˚C. Kala
revolusi Jupiter yaitu 11,9 tahun dan kala rotasinya yaitu 9,9 jam. Atmosfer
Jupiter banyak mengandung hidrogen (H2) dan helium (He). Hampir
setiap waktu di permukaan Jupiter selalu terjadi badai, terutama di titik besar
yang tampak berwarna merah. Jupiter memiliki 4 satelit besar dan 63 satelit
kecil. Io merupakan satelit Jupiter yang memiliki banyak gunung berapi aktif.
Ganymede merupakan satelit terbesar Jupiter yang memiliki medan magnetiknya
sendiri. Europa dan Calisto merupakan dua satelit Jupiter yang memiliki lautan
es beku.
6) Saturnus
Saturnus
merupakan planet terbesar kedua di tata surya yang terkenal karena keindahan
cincin es yang melingkarinya. Cincin Saturnus tersusun atas es dan batuan yang
sangat besar. Saturnus memiliki atmosfer yang terdiri dari hidrogen dan helium.
Selain itu, ada juga sejumlah kecil gas metana, uap air, dan gas amonia. Planet
ini tampak berwarna kekuning-kuningan.
Planet Saturnus mempunyai massa 568,5 x 1024 kg. Jarak planet sejauh 1.427 juta km dari Matahari. Suhu permukaan Saturnus rata-rata mencapai -190˚C. Kala revolusinya adalah 29,5 tahun dan kala rotasinya adalah 10,7 jam. Saturnus memiliki lebih dari 47 satelit alami. Satelit yang biasa dikenal yaitu Titan, Rhea, Lapetus, Dione, dan Tetis. Salah satu yang terbesar (lebih besar daripada Merkurius) adalah Titan.
Planet Saturnus mempunyai massa 568,5 x 1024 kg. Jarak planet sejauh 1.427 juta km dari Matahari. Suhu permukaan Saturnus rata-rata mencapai -190˚C. Kala revolusinya adalah 29,5 tahun dan kala rotasinya adalah 10,7 jam. Saturnus memiliki lebih dari 47 satelit alami. Satelit yang biasa dikenal yaitu Titan, Rhea, Lapetus, Dione, dan Tetis. Salah satu yang terbesar (lebih besar daripada Merkurius) adalah Titan.
7) Uranus
Uranus
merupakan planet gas yang berwarna biru kehijauan dengan awan tebal yang
menutupinya. Atmosfer planet ini terdiri dari hidrogen, helium, dan metana.
Planet ini memiliki jarak dari Matahari adalah 2870 juta km. Suhu permukaan Uranus
rata-rata mencapai -180˚C. Massa Uranus adalah 86,9 x 1024 kg.
Uranus adalah planet yang paling ringan diantara planet-planet raksasa. Kala
revolusi Uranus terhadap Matahari mencapai 84 tahun dan kala rotasinya adalah
17,2 jam. Planet Uranus memiliki 27 satelit alami. Empat diantaranya yaitu
Titania, Oberon, Umbriel, dan Ariel.
8) Neptunus
Neptunus
merupakan planet terjauh dari Matahari yaitu dengan jarak 4.497 juta km atau
30,06 SA. Suhu permukaan Neptunus rata-rata mencapai -220˚C. Neptunus merupakan
planet gas raksasa yang berwarna biru karena atmosfernya banyak mengandung
hidrogen (H2), helium (He), dan metana (CH4).
Neptunus sering disebut kembaran dari Uranus. Planet Neptunus memiliki massa sebesar 102,4 x 1024 kg. Sekali beredar mengelilingi Matahari, Neptunus memerlukan waktu 164,8 tahun sedangkan kala rotasi adalah 16,1 jam. Neptunus memiliki 13 satelit alami diantaranya yaitu Triton.
Neptunus sering disebut kembaran dari Uranus. Planet Neptunus memiliki massa sebesar 102,4 x 1024 kg. Sekali beredar mengelilingi Matahari, Neptunus memerlukan waktu 164,8 tahun sedangkan kala rotasi adalah 16,1 jam. Neptunus memiliki 13 satelit alami diantaranya yaitu Triton.
b) Pengelompokkan Planet
Planet-planet dalam
tata surya dapat dikelompokkan dengan kriteria tertentu. Ada tiga cara pengelompokan
planet-planet, yaitu:
1) Bumi
sebagai pembatas planet
a) Planet
inferior adalah planet yang orbitnya berada di dalam orbit bumi. Yang termasuk
planet inferior antara lain Merkurius dan Venus.
b) Planet
superior adalah planet yang orbitnya berada di luar orbit bumi. Yang termasuk
planet superior adalah Mars, Jupiter, Saturnus, Uranus, dan Neptunus.
2) Asteroid
sebagai pembatas planet
a) Planet
dalam yaitu planet yang orbitnya di dalam peredaran Asteroid. Yang termasuk
planet dalam antara lain Merkurius, Venus, Bumi, dan Mars.
b) Planet
luar adalah planet yang garus edarnya berada di luar garis edar Asteroid. Yang
termasuk planet luar antara lain Jupiter, Saturnus, Uranus, dan Neptunus.
3) Berdasarkan
ukuran dan komposisi penyusunnya
a) Planet
Terrestrial yaitu planet yang memiliki ukuran dan komposisi yang hampir sama
dengan bumi. Yang termasuk planet Terrestrial antara lain Merkurius, Venus,
Bumi, dan Mars.
b) Planet Jovian yaitu
planet yang memiliki ukuran sangat besar dan komposisi penyusunnya hampir sama
dengan planet Jupiter. Yang termasuk planet Jovian antara lain Jupiter,
Saturnus, Uranus, dan Neptunus.
B.
GERAK
PLANET PADA ORBIT TATA SURYA
Planet-planet beredar mengelilingi
matahari. Planet-planet tersebut beredar dalam suatu lintasan planet yang
disebut orbit. Dalam fisika, suatu orbit adalah jalan yang dilalui oleh objek,
di sekitar objek lainnya, di dalam pengaruh dari gaya tertentu. Orbit pertama
kali dianalisa secara matematis oleh Johannes Kepler pada awal tahun 1600-an yang
merumuskan hasil perhitungannya dalam hukum Kepler tentang gerak planet. Dia
menemukan bahwa orbit dari planet dalam tata surya kita adalah berbentuk elips
dan bukan lingkaran atau episiklus seperti yang semula dipercaya.
Hukum
Keppler
Hukum gravitasi Newton menunjukkan bahwa pada umumnya jika sebuah benda
(misalnya planet) bergerak mengelilingi pusat gaya (misalnya matahari), benda
akan ditarik oleh gaya yang berubah sebanding dengan Lintasan benda tersebut dapat be rupa elips,
parabola, atau hiperbola.
Hukum gravitasi Newton juga dapat
diterapkan pada gerak benda-benda angkasa.Sebelum masuk ke penerapan tersebut,
kita pelajari terlebih dahulu tentang pergerakan benda-benda angkasa.Pergerakan
benda-benda angkasa telah dipelajari oleh Johanes Kepler dan dinyatakan dalam
hukum-hukum Kepler berikut.
a. Hukum
I Keppler
“Setiap planet bergerak pada lintasan
berbentuk elips dengan matahri berada di salah satu fokus elips ”.
Aphelium :
Jarak terjauh antara Matahari dan Bumi
Perihelium :
Jarak terdekat antara Matahari dan Bumi
b. Hukum II
Garis
khayal yang menghubungkan planet dengan matahari membentuk luas yang sama pada
interval waktu yang sama.
Keterangan:
1) Jika
waktu tempuh planet mengelilingi matahari dari A ke B = B ke C = C ke D = D
ke E = E ke F adalah sama. Maka luas AMB = BMC = CMD
= DME = EMF= FMA
2) Kecepatan
revolusi planet A ke B lebih besar dari kecepatan revolusi planet C ke D
dan kecepatan revolusi planet C ke D lebih besar dari kecepatan revolusi
planet E ke F.
c. Hukum
III
Perbandingan
antara quadrat waktu revolusi terhadap pangkat tiga jarak rata-rata planet ke matahari
adalah sama untuk semua planet.
Hukum
III Kepler dapat dirumuskan seperti di bawah ini.
Dengan T : periode revolusi
R : jari-jari rata-rata orbit planet
K : suatu tetapan yang memiliki
nilai sama untuk semua planet
Orbit
suatu benda mengitari benda lain dalam orbit Kepler tidak hanya berupa elips,
tetapi secara umum orbit itu berupa irisan kerucut yaitu :
·
Berbentuk lingkaran: e = 0
·
Berbentuk elips: 0 < e < 1
·
Berbentuk parabola: e = 1
e
adalah nilai eksentrisitas irisan kerucut yang juga dikenal sebagai
eksentrisitas sebuah orbit. Eksentrisitas merupakan parameter orbit untuk
menentukan bentuk sebuah orbit dan seberapa besar dia mengalami perubahan dari
bentuk lingkaran dengan nilai merentang dari 0 sampai 1 untuk menentukan bentuk
lintasan orbit sebuah benda.
Kondisi
lingkaran dengan e = 0 adalah kondisi yang sangat ideal, yang berlaku pada
sistem dua - benda tak terganggu, (hanya meninjau interaksi dua benda saja),
dengan massa yang berada di pusat sistem jauh lebih dominan dibanding massa
yang mengitarinya (dengan kata lain, massa pusat sistem tepat berada di pusat
lingkaran).
Akan
tetapi kenyataannya, ada lebih dari dua obyek yang memiliki massa yang
berinteraksi pada sistem, seperti Tata Surya, walaupun massa Matahari adalah
99% massa dari seluruh sistem Tata Surya, akan tetapi tidak serta merta
pengaruh gaya gravitasi massa planet bisa saling mengabaikan. Oleh karena itu
pusat massa sistem tidaklah berada tepat pada pusat massa Matahari, dan demikian
juga planet-planet tidak bergerak dengan e = 0, akan tetapi dengan
eksentrisitas yang sedikit lebih besar dari nol, artinya cenderung mengikuti
gerak elips, sebagaimana yang telah teramati selama ini.
C.
GERAKAN
BUMI DAN BULAN TERHADAP MATAHARI
1.
Bentuk dan Dimensi Bumi
a. Bumi merupakan
satu satunya planet dalam tata surya yang memiliki penghuni
b.
Sebagian besar
permukaan bumi ditutupi oleh air, sehingga dari langit terlihat
kebiru biruan.
c.
Bentuk bumi bulat agak pepat pada bagian
kutub dan mengembang pada bagian khatulistiwa, diameter kutub 12.714 km dan
diameter khatulistiwa 12.757 km.
d.
Bumi mempunyai garis lintang utara (LU) 90o dan
lintang selatan (LS) 90oserta garis lintang 0o pada
khatulistiwa. Garis bujur timur (BT) 180o dan garis bujur barat
(BB) 180o. Garis bujur 0o berada di kota Greenwich,
Inggris.
e.
Kemiringan sumbunya 23,5o dan
suhu permukaannya antara –89oC sampai dengan 57,7oC
2.
Rotasi
Bumi
Rotasi
bumi adalah perputaran bumi pada porosnya. Bumi berotasi dari arah barat ke
timur. Waktu yang diperlukan bumi untuk melakukan satu kali rotasi adalah 24
jam atau persisnya 23 jam 56 menit 4 detik. Selang waktu yang diperlukan satu
kali rotasi bumi disebut satu hari bumi. Waktu ini sama dengan lama antara
terbitnya matahari hari ini dan terbitnya matahari besok. Selama waktu ini,
suatu tempat telah mengalami siang dan malam.
D.
AKIBAT
ROTASI DAN REVOLUSI BUMI
1)
Akibat
Rotasi Bumi
a. Gerak
Semu Harian Matahari
Gerak semu
harian matahari ialah seolah-olah matahari bergerak mengelilingi bumi. Pada
pagi hari matahari tampak terbit disebelah timur, pada siang hari matahari
tampak berada di atas kepala, dan pada sore hari matahari tampak terbenam
disebelah barat. Namun, sebenarnya benda-benda tersebut tidak bergerak dari
arah timur ke barat, tetapi bumilah yang berputar pada sumbunya dari arah barat
ke timur. Perputaran bumi inilah yang menyebabkan benda-benda tersebut tampak
bergerak. Gerak seperti ini disebut dengan gerak semu harian.
b. Pergantian
Siang dan Malam
Permukaan bumi yang sedang
menghadap matahari mengalami siang. Sebaliknya, permukaan bumi yang sedang
membelakangi matahari mengalami malam. Akibat rotasi bumi, permukaan bumi yang
menghadap dan membelakangi matahari berganti secara bergiliran. Ini adalah
peristiwa pergantian siang dan malam.
c. Perbedaan
Waktu
Bumi terbagi
menjadi 24 daerah waktu. Kota Greenwich di Inggris dilalui garis bujur 0˚ dan
ditetapkan sebagai pusat daerah waktu di dunia. Setiap selisih 15˚ menyebabkan
selisih perbedaan waktu 1 jam. Bagian bumi di sebelah timur Greenwich mengalami
waktu yang lebih cepat dari Greenwich, sedangkan bagian bumi di sebelah barat
Greenwich mengalami waktu yang lebih lambat dari Greenwich. Hal ini disebabkan
arah rotasi bumi dari barat ke timur sehingga bagian bumi sebelah timur akan
lebih dulu menghadap matahari. Indonesia memiliki tiga daerah waktu. Tiga
daerah waktu tersebut, yaitu Waktu Indonesia Barat (WIB) meliputi Sumatera,
Jawa, Madura, Kalimantan Barat, dan Kalimantan Tengah; WITA (Waktu Indonesia
Tengah) meliputi Sulawesi, Bali, Kalimantan Timur, Kalimantan Selatan, NTB, dan
NTT; WIT (Waktu Indonesia Timur)
meliputi kepulauan Maluku dan Papua.
d. Pembelokan
Arah Angin
Angin adalah udara yang bergerak
atau berpindah tempat karena perbedaan tekanan. Menurut hukum Buys Ballot angin
bertiup dari tempat yang bertekanan tinggi menuju tempat yang bertekanan lebih
rendah. Pada belahan bumi selatan angin berbelok ke arah kiri dan pada belahan
bumi utara angin berbelok ke arah kanan.
e. Pembelokan
Arah Arus Laut
Angin mengakibatkan terjadinya arus laut.
Pada belahan bumi selatan arah arus laut berbelok berlawanan dengan arah
perputaran jarum jam, sedangkan pada belahan bumi bagian utara arah arus laut gerak pembelokan arah
angin dan arus laut berbelok berlawanan dengan arah putaran jarum jam. Gerak
pembelokan arah angin dan pembelokan arus laut sebagai akibat rotasi bumi
disebut efek Coriolis
2)
Akibat
Revolusi Bumi
a. Terjadinya
gerak semu tahunan matahari
Pergeseran posisi matahari ke arah
belahan bumi utara (22 Desember-21 Juni) dan pergeseran posisi matahari dari
belahan bumi utara ke belahan bumi selatan (21 Juni-21 Desember) disebut gerak
semu tahunan matahari. Disebut demikian karena sebenarnya matahari tidak
bergerak. Gerak itu terjadi akibat revolusi bumi dengan sumbu rotasi yang
miring.
b. Perbedaan
lamanya siang dan malam
1) Antara
tanggal 21 Maret s.d 23 September
a) Kutub
utara mendekati matahari, sedangkan kutub selatan menjauhi matahari
b) Belahan
bumi utara menerima sinar matahari lebih banyak daripada belahan bumi selatan.
c) Panjang
siang dibelahan bumi utara lebih lama daripada dibelahan bumi selatan
d) Ada
daerah disekitar kutub utara yang mengalami siang 24 jam dan ada daerah
disekitar kutub selatan yang mengalami malam 24 jam.
e) Diamati
dari khatulistiwa, matahari tampak bergeser ke utara.
f) Kutub
utara paling dekat ke matahari pada tanggal 21 juni. Pada saat ini pengamat di
khatulistiwa melihat matahari bergeser 23,5˚ ke utara.
2) Antara
tanggal 23 September s.d 21 Maret
a) Kutub
selatan lebih dekat mendekati matahari, sedangkan kutub utara lebih menjauhi
matahari.
b) Belahan
bumi selatan menerima sinar matahari lebih banyak daripada belahan bumi utara.
c) Panjang
siang dibelahan bumi selatan lebih lama daripada belahan bumi utara
d) Ada
daerah di sekitar kutub utara yang mengalami malam 24 jam dan ada daerah di
sekitar kutub selatan mengalami siang 24 jam.
e) Diamati
dari khatulistiwa, matahari tampak bergeser ke selatan.
f) Kutub
selatan berada pada posisi paling dekat dengan matahari pada tanggal 22
Desember. Pada saat ini pengamat di khatulistiwa melihat matahari bergeser
23,5˚ ke selatan.
3) Pada
tanggal 21 Maret dan 23 September
a) Kutub
utara dan kutub selatan berjarak sama ke matahari.
b) Belahan
bumi utara dan belahan bumi selatan menerima sinar matahari sama banyaknya.
c) Panjang
siang dan malam sama di seluruh belahan bumi.
d) Di
khatulistiwa matahari tampak melintas tepat di atas kepala.
c. Pergantian
musim
Di
daerah beriklim sedang dan kutub, musim ditandai oleh perubahan intensitas
sinar matahari yang mencapai permukaan bumi, variasi yang dapat menyebabkan
hewan untuk pergi ke hibernasi atau bermigrasi, dan tanaman yang akan aktif.
Biasanya dalam setahun dibagi menjadi 4 musim, yaitu:
1)
Musim semi (spring). Musim semi adalah satu dari 4
musim yang terjadi di daerah non tropis, yang merupakan suatu musim peralihan
dari musim dingin ke musim panas. Di belahan utara bumi, diperkirakan musim
semi terjadi pada tanggal 21 Maret- 21 Juni, sedangkan di belahan selatan bumi,
diperkirakan musim semi terjadi pada tanggal 23 September – 21 Desember.
2)
Musim panas (summer). Musim panas adalah salah satu
musim di negara yang berhawa sedang. Tergantung letak sebuah negara, musim
panas dapat terjadi pada waktu yang berbeda-beda. Di belahan utara bumi,
diperkirakan musim panas terjadi pada tanggal 21 Juni – 23 September dan di
belahan selatan bumi, diperkirakan musim panas terjadi pada tanggal 21 Desember
– 21 Maret. Pada beberapa negara, musim panas adalah musim liburan sekolah.
Pada musim ini orang-orang suka pergi ke pantai untuk berjemur. Selain itu,
pada musim panas buah-buahan dan tumbuh-tumbuhan sedang pada masa pertumbuhan
penuhnya.
3)
Musim gugur (autumn). Musim gugur adalah salah satu
dari 4 musim pada daerah beriklim sedang, dan merupakan masa peralihan dari
musim panas ke musim dingin. Dalam zona beriklim sedang, musim gugur adalah
musim di mana kebanyakan tumbuhan dipanen atau ditunai, dan pohon deciduous
melepas daun-daun mereka. Musim gugur juga merupakan musim di mana hari-hari
bertambah pendek dan dingin, dan peningkatan presipitasi di beberapa bagian
dunia. Di belahan utara bumi, musim gugur dimulai sekitar pada tanggal 23
September – 21 Desember, sementara di belahan selatan bumi , musim gugur
dimulai sekitar tanggal 21 Maret – 21 Juni.
4)
Musim dingin (winter). Musim dingin adalah musim yang
paling dingin di bumi. Musim dingin merupakan salah satu dari 4 musim di
negara-negara yang beriklim subtropis dan sedang. Di belahan utara bumi, musim
dingin dimulai sekitar pada tanggal 21 Desember- 21 Maret, sementara di belahan
selatan bumi musim dingin dimulai sekitar pada tanggal 21 Juni – 23 September.
Sementara itu, Indonesia yang terletaak pada garis
khatulistiwa dan beriklim tropis, memiliki 2 jenis musim, yaitu:
1)
Musim Kemarau
adalah musim di daerah tropis yang dipengaruhi oleh sistem muson. Musim kemarau
dikenal sebagai musim kering. Untuk dapat disebut musim kemarau, curah hujan
per bulan harus di bawah 60 mm/bulan (atau 20 mm per dasarian) selama tiga
dasarian berturut-turut. Selain Indonesia, negara-negara yang sering mengalami
musim ini adalah wilayah tropis di Asia Tenggara dan Asia Selatan, Australia
bagian timur laut, Afrika, dan sebagian Amerika Selatan.
2)
Musim hujan
adalah musim dengan ciri meningkatnya curah hujan di suatu wilayah dibandingkan
biasanya dalam jangka waktu tertentu secara tetap. Musim hujan hanya dikenal di
wilayah yang iklim tropis. Musim hujan dianggap mulai terjadi apabila curah
hujan dalam tiga dasarian berturut-turut telah melebihi 100 mm/m2
per dasarian dan berlanjut terus.
d. Perubahan
kenampakan rasi bintang
Rasi
bintang adalah susunan bintang-bintang yang tampak dari bumi membentuk
pola-pola tertentu. Ketika bumi
berada disebelah timur matahari, kita hanya dapat melihat bintang-bintang yang
berada di sebelah timur matahari. Ketika bumi berada di sebelah utara matahari,
kita hanya dapat melihat bintang-bintang yang berada di sebelah utara matahari.
Akibat adanya revolusi bumi, bintang-bintang yang nampak dari bumi selalu
berubah. Berarti rasi bintang yang nampak dari bumi juga berubah.
E.
GERHANA
1.
Gerhana
Matahari
Gerhana matahari terjadi ketika
bayangan bulan bergerak menutupi permukaan bumi. Dimana posisi bulan berada
diantara matahari dan bumi dalam satu garis lurus. Terjadinya Gerhana Matahari
yaitu pada waktu bulan baru. Akibat ukuran bulan yang lebih kecil dibandingkan
bumi dan matahari, maka terjadi tiga kemungkinan gerhana, yaitu:
a. Gerhana
Matahari Total, terjadi pada daerah-daerah yang berada di bayangan inti
(umbra), sehingga cahaya matahari tidak tampak sama sekali. Gerhana Matahari
Total terjadi hanya 6 menit.
b. Gerhana Matahari Cincin, terjadi pada daerah
yang terkena lanjutan umbra, sehingga Matahari keliahatan seperti cincin.
c. Gerhana
Matahari Sebagian, terjadi pada daerah-daerah yang terletak di antara umbra dan
penumbra (bayangan kabur) sehingga matahari kelihatan sebagian.
2.
Gerhana
Bulan
Gerhana bulan terjadi ketika bulan
memasuki bayangan bumi. Gerhana bulan hanya terjadi pada bulan purnama. Gerhana
bulan terjadi apabila bumi berada di antara matahari dan bulan. Gerhana bulan
secara umum berdasarkan posisi bulan terhadap bayangan yang dibentuk bumi
dikelompokkan menjadi 2, yaitu gerhana penumbra dan gerhana umbra.
a. Gerhana
penumbra terjadi jika lebih dari setengah piringan bulan memasuki bayangan
penumbra bumi. Gerhana penumbra dibagi
menjadi 2, yaitu:
1) Gerhaa
penumbra total : Gerhana bulan dimana seluruh piringan bulan berada dalam
bayangan penumbra, sehingga piringan bulan akan tampak redup secara
keseluruhan.
2) Gerhana
penumbra sebagaian : Gerhana bulan dimana hanya sebagaian piringan bulan yang
berada dalam bayangan penumbra.
b. Gerhana
umbra terjadi jika bulan melewati umbra bumi. Gerhana umbra dibedakan menjadi
2, yaitu:
1) Gerhana
umbra total : terjadi ketika posisi matahari-bumi-bulan berada pada satu garis lurus,
sehingga seluruh piringan bulan masuk dalam bayangan umbra bumi dan bulan
terlihat gelap.
2) Gerhana
umbra sebagaian : terjadi ketika posisi matahari-bumi-bulan tidak berada pada
satu garis lurus, sehingga tidak seluruh piringan bulan terhalangi oleh bumi.
Sedangkan sebagaian permukaan bulan yang lain berada di daerah penumbra.
Sehingga masih ada bagaian sinar matahari yang sampai ke permukaan bumi.
Terimaksih sudah berbagi, lanjutkan
BalasHapus